Home | Looking for something? Sign In | New here? Sign Up | Log out

Selasa, 27 Desember 2011

Selasa, 27 Desember 2011
Liburan "Menjadi Muslim Satu Bulan" di Turki
Turki merupakan salah satu negara yang menjadi rujukan bagi perkembangan Islam. Di negara itu kini telah dicetuskan sebuah wisata yang mengajak wisatawan non-Muslim mengenal Islam lebih jauh. (Foto: Flickr)


ISTANBUL – Memiliki unsur-unsur liburan konvensional, memberikan pengalaman kebudayaan dan keramahan dari salah satu kota paling menarik di dunia. Tapi beberapa tempat liburan mendorong pengunjungnya untuk sholat lima kali sehari atau mencoba berpuasa, terutama ketika orang-orang itu bukan Muslim.

Sebuah perusahaan sosial menawarkan kepada individu-individu kesempatan untuk mengenal lebih jauh tentang Islam melalui sebuah perjalanan ke Istanbul yang menyuguhkan pemandangan dan suara yang biasanya tapi juga memasukkan sholat lima waktu dan pelajaran tentang Islam dan praktik-praktik dasarnya.

Mengambil banyak dari tradisi negara tersebut, Ben Bowler, dari Blood Foundation, yang menjalankan proyek tersebut, mengatakan, "Turki memiliki Islam yang relatif terbuka dan Istanbul adalah destinasi wisata yang sudah ada."

"Ada kesediaan untuk terlibat dengan Barat. Kita mungkin tidak akan menemukannya di Timur Tengah atau sebagian Asia Selatan. Jika kita berada di Arab Saudi itu akan lebih sulit."

Yayasan itu menyebut inisiatif tersebut sebagai "Muslim Selama Satu Bulan", meskipun sebenarnya hanya sembilan hari, dan ingin menawarkan program selama 21 hari di masa mendatang. Bowler mengatakan kebanyakan orang merasa sulit untuk mengambil libur satu bulan dan mengakui bahwa bahkan program selama sembilan hari pun bisa memiliki daya tarik yang terbatas.

"Kami saat ini juga menawarkan Biksu Selama Satu Bulan, di mana orang-orang menghabiskan waktu di kuil Budha di Tibet. Itu berhasil. Perbedaannya adalah ada keingintahuan tentang Budhisme di Barat. Orang-orang tertarik, orang-orang yang melakukan rutinitas meditasi misalnya."

Selain sholat dan puasa, peserta akan meninggalkan alkohol dan babi. Mereka juga diharapkan untuk mengambil wudhu.

Bowler menggambarkan benturan antara kaum Muslim dan seluruh dunia sebagai salah satu isu yang paling diperdebatkan dan mengatakan bahwa Muslim Selama Satu Bulan akan menarik bagi individu-individu berpikiran terbuka yang menginginkan sesuatu yang mendidik dan berbudaya.

Program perdana di bulan Februari menarik peserta Katolik, agnostik, Yahudi dan Hindu dari seluruh dunia. Meskipun tidak ada yang pindah agama – dan tidak ada keharusan untuk melakukannya – Bowler mengatakan ada perubahan sikap dan pemahaman yang lebih dalam tentang Islam. (rin/gd) www.suaramedia.com

0 komentar:

Posting Komentar

perkembangan islam